Tuesday, June 26, 2007

Anda Berminat?



Kesempatan memiliki 'Sang Ahli' di rumah Anda sendiri.
Berminat?

Friday, June 22, 2007

Kathok

K : Kathok

K2 : Kathok Kolor

K3 : Kathok Kolor Kombor

K4 : Kathok Kolor Kombor Komprang

K1000 : Kathok Kolor Kombor Komprang Kelir Kuning-e Kang Karyono Kenyut Kali Kimbal Kimbul Kimbal Kimbul Kimbal Kimbul ..........

Diare

Apa yang Anda lakukan saat Anda lapar? Pastinya makan dong.

Kalau di rumah sedang nggak ada makanan (bahkan persediaan mie instan pun habis)? Beli makan di luar, umumnya.

Jam 2 pagi? Sementara perut yang melilit membuat anda tidak bisa tidur.

Anda punya beberapa pilihan :
1. Beli nasi goreng, yang umumnya memang adanya jam segitu. (tapi saya sih bosen)
2. Beli mie instan di warungnya Eny, yang memang buka sampai pagi. (tapi saya sih bosen)
3. Ke pasar subuh, yang (katanya) harga seporsi lebih mahal dari paket nasinya MacD. (saya sih males)
4. Atau sekalian ke MacD drive thru aja, yang emang buka 24 jam. (hmmm.....)

Poin ke 4 itu saran dari mbak ini saat kita chatting tengah malam tempo hari. Bayangan ayam goreng krispi dan nasi panas terus saja muncul di benak saya. Delivery? Saya lagi nggak pegang cash, maklum tengah bulan. Tapi akhirnya berangkat juga, meski harus membobol ATM dulu.

Oke, enak banget ternyata makan di MacD saat kelaparan kritis. Setengah 4 pulang kekenyangan.

Tapi bangun paginya, perut saya terasa nggak beres. Bahkan sarapan pun nggak tuntas. Ternyata saya sempat masuk angin dalam perjalanan ke MacD tadi malam. Udara di Malang memang sedang dingin-dinginnya, terlebih saat malam/dini hari.

Siksaan ini berlanjut hingga hari berikutnya. Saya diare. Kepala pusing, perut mual, BAB nggak normal. Bahkan sempat tidur di kantor karena nggak kuat kerja. SMS ke dokter cantik, tapi nggak dibales.

Yang saya tau sih, diare itu disebabkan oleh meningkatnya populasi bakteri merugikan di dalam perut. Karena itu populasi mereka harus dikendalikan. Beberapa botol Yakult per hari ternyata lumayan membantu.

Sekarang sudah mendingan. Masih mual, tapi sudah nggak diare.

Jadi, sodara-sodara. Moral of the storynya adalah :
tidurlah sebelum lapar.

Budi

Saya akui bahwa dari segi judul, postingan kali ini ada kemiripan dengan salah satu postingannya mas ini, tapi walaupun demikian sama sekali tidak berusaha beranalogi seperti postingan tersebut.

Masih ingat jaman SD dulu, kan? Di hampir semua text book, yang jadi tokoh utamanya adalah si Budi ini (Amir juga, kalau Anda masih ingat). Beberapa memorable quote yang saya yakin Anda pasti sangat familiar adalah :
- Ini Budi;
- Ini ibu Budi;
- Ini ayah Budi;
- Ini Wati, adik Budi;
- dan so on...
Seingat saya, ibunya si Budi namanya Ani, ayahnya adalah Hasan (CMIIW). Iwan adalah adik Budi yang paling kecil. Sedangkan Amir adalah figuran yang cukup sering muncul di cerita si Budi.

Dari dulu hingga sekarang banyak pertanyaan (yang mungkin seharusnya tidak perlu dipertanyakan) muncul dalam benak saya mengenai fenomena si Budi ini. Salah satunya adalah : Kenapa harus 'Budi'? Berusaha memilih nama yang 'Indonesia banget'?

Dan seakan-akan si Budi menjadi tokoh imajiner idola saat itu, dia tidak hanya muncul pada pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pada pelajaran lain yang memiliki soal cerita. Lengkap dengan tokoh keluarga dan (kadang juga) figurannya.

Pelajaran matematika, misalnya.
"Budi mempunyai 3 buah apel. Ani dan Iwan masing-masing mempunyai 2 buah apel. Berapa total buah apel yang mereka miliki?"
(Jawaban saya sih, nol. Karena eh karena, mereka lari gara-gara ketahuan nyolong apel, dan apelnya lupa mereka bawa.)

Saya jadi curiga bahwa keluarga ini bukan sekedar imajiner. Bisa jadi ada orang Balai Pustaka (penerbit buku-buku wajib saat itu) yang sengaja memunculkan keluarganya di sini. Karena saya pasti akan melakukan hal yang sama apabila saya jadi orang itu. (kapan lagi nama 'GuM' bisa muncul di text book?)

Lucunya, saat itu saya selalu berpikir bahwa si Budi ini seumuran dengan saya. Karena saat saya kelas 1 SD, Budi juga kelas 1 SD. Saat saya kelas 2 SD, Budi juga kelas 2 SD. Begitu seterusnya. Namun si Budi masih juga muncul di buku-buku adik kelas saya. Dan saat itu muncul pertanyaan bodoh khas anak kecil, "Si Budi ini sebenernya kelas berapa sih? Apa sempat nggak naik kelas?"

Sekarang pamor si Budi sepertinya sudah luntur, digantikan oleh Amir, Evi, Nina, Wiwin, Yayuk, Tini, Kartolo.... *halah*

Kalimat contoh yang digunakan saat ini pun sudah mengandung unsur-unsur SPOK, dan memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik. Kalimat-kalimat prematur semacam 'Ini Budi' atau 'Ini ibu Budi' sudah mulai ditinggalkan. Begitu juga dengan nama-nama yang sudah over-exposed macam si Budi.

Ah, kasihan si Budi....

Ngomon-ngomong, si Budi kuliah di mana ya?

Saturday, June 16, 2007

iGum



yang sampe mimpi2 pengen punya iPod

Friday, June 15, 2007

asl plz

Memang masih jaman ya pake 'asl pls' kalo chatting di YM? Setau saya sih itu adanya jaman boomingnya mIrc dulu. Tapi CMIIMW. Mungkin mereka yang pakai itu memang awalnya mIrc chatters. Atau itu memang kode etik chatting, saya juga kurang tau.

Tapi yang jelas, selama ini saya jarang nemuin 'asl pls' di YM, setidaknya sampai sore ini.

Kenal seseorang lewat social network-nya reporo. Setelah dapet emailnya, cek di FS, ada. Ya udah, saya add sekalian. Kebetulan dia pakai account Yahoo, saya add juga di YM. Eh, ada juga. Jadi begitu dia nongol di contact list YM saya, langsung saya todong,

saya: haluuu... ^^
dia : Yup halo
saya: masi inget sayah? ^^
dia : Masih lah. eh tp nm lu sapa y?
saya: panggil gum aja ya
dia : Asl plz
saya: deja vu mIrc nih ^^;
saya: ok
saya: a : 26 (tapi mau dianggep 17 juga gpp)
saya: s : cowok lah (liat avatar kan?)
saya: l : malang
saya: p : belum pnya (p = pacar?)
saya: l : malang (kan udah disebut tadi)
saya: z : ???

Dianya bingung, lama ndak bales, kemudian sign out
salahnya dimana ya? ^^

Wednesday, June 13, 2007

Twisted

Kalo gantungan kunci artinya hiasan yang digantung di kunci,
kenapa gantungan baju artinya bukan hiasan yang digantung di baju?

The Untouchable

Even in a dream.
Too pure to be touched?
I hope one day I'll end up giving it all up.

Wednesday, June 6, 2007

Why Lose a Life for a Dream?

DROP DATABASE IF EXISTS dream;
CREATE DATABASE real_life;