Friday, December 14, 2007

Leaving Blogspot.....

Yak. Saya udah mantep sekarang.

Berkat provokasi saran rekan2 blogger, mulai hari ini saya resmi hijrah ke Wordpress.

Tiyang Sae sekarang bisa ditemui disini.

See ya there.

Thursday, December 13, 2007

Mark All as.... aaarrghhhhh


It's just getting worst :(

----

lha sapa juga yang suruh langganan segitu banyak

Should I Leave, or Should I Stay?

Bukan, ini bukan posting emosional atau romantis-romantisan. Saya nggak akan ninggalin siapa2 kok.

Ini tentang blog saya. TiyangSae.

Walaupun cuma begini2 aja, saya sudah terlanjur cocok 'tinggal' disini. Tapi pertimbangan untuk pindah rumah (lagi) muncul setelah belakangan ini beberapa teman blogger mengeluhkan repotnya ngisi komen di blogspot. Form komennya terpisah dari postingan. Dan sekarang kalau nggak punya account google / blogspot, nggak bisa ninggalin jejak url dan notifikasinya nggak dikirim ke email.

Sudah kepikiran mau loncat ke WordPress. Kenapa WordPress? Karena pertama, saya sudah lumayan familiar dengan interfacenya. Blog pertama saya dulu juga powered by WordPress. Terus yang kedua, menurut Mbakyu ini sih komunitasnya lebih kental, dan form komennya nggak ribet karena satu halaman sama postingannya. Yang terakhir ini sepertinya preferable buat para blogger. Termasuk Simbok Venus yang tempo hari terpaksa komen sebagai orang asing.

Jadilah postingan2 di sini saya export ke sini.

Niat pindahan ini benar2 lebih karena masalah kenyaman, saya dan siapapun Anda. Bukan alasan emosional (ehm, ada yang kesindir? ;)) ), karena tekanan atau hujatan oknum2 tertentu di milis kantor, apalagi cuma sekedar ikut2an. TiyangSae sebenarnya sudah lama saya daftarkan di WordPress. Nih, postingan pertama saya. Cuma dulu masih belum ada pertimbangan untuk completely hijrah ke sana.

So I really need some opinions right now.
Should I leave, or should I stay?

Please advice, ya.
Tnkyuu ^^

Thursday, December 6, 2007

Colorful Wednesday

Having all-day-long fun chat with my hun really lighten my burdens (love u, hun). Today's tasks seemed so easy to be taken out from my to-do list. Well, actually I still got a few to be taken home :))

Hesti made me a fruit salad. It tasted real good, though it was only composed of pear and apple. Love that shaved cheese. She promised to make me another one. With complete mix of fruits, this time.

Jeffri is celebrating his bday. He sent us dozens of donuts here. And yes, that ancient tradition of our office is still running. We silently drag him outside, where he then being 'executed' :)). Happy bday, Jef. Good donuts, too.

Just when I'm about to leave, one of my office mate collapsed due to her typhus and I got to take her home to her parents by cab. Thank God we're not ended up in ICU, again, for the 3rd time.

A dude at the office accidentally sent 'junk' to our office's formal mailing list. Man, I just cant stop laughing. Do it often, dude. We're all deserve to laugh.

*Spoiler alert*
The new episode of Heroes was succesfully downloaded. It's the 11th episode of the 2nd season. Arief even kindly copied it into my sharing folder (thanks, dude). Though first episodes of this 2nd season went so boring and 'sinetron-like', the last ones don't. The badass special ability shows are back, just like the way I love Heroes at the beginning. Sylar got his power back after he kidnapped Mohinder and took the 'heal-everything blood'. Ow, and a key character got shot right before he exposed 'the company' to public.

Simbok made a post about THE LAW OF ATTRACTION. It was from Rhonda Byrne's The Secret. She said, our minds are connected to the universe. It's like... anything that we want, the whole universe will conspire to help us to achieve it (Paulo Coelho). I didnt really get into this kinda stuff, until something happened at this very night. Some may call it a coincidence. Oh, well. Nevertheless, I'm waiting for the DVD to come. Thanks a bunch, Mbok ^^.

Hmm, still got few tasks on my to-do list. But i'm too lazy to work at midnight. Specially when you got a bed to be slept on. Guess i'm gonna deal with them early in the morning.

Bye, everyone.
And Happy Thursday.

----

ps : i finally went to see the dentist yesterday, thanks to penyu ^^

Friday, November 30, 2007

Keruh

Seperti biasanya, pekerjaan hari ini yang harusnya bisa selesai dalam waktu beberapa jam (andai saja saya fokus dan konsentrasi penuh), masih juga harus saya lembur sampai beberapa jam setelah jam pulang kantor. And it's been happening for months, probably years.

Saya tentu nggak bangga dengan kondisi ini, membayangkan apa saja yang bisa saya kerjakan di rumah kalau saja saya bisa selesai tepat waktu. Saya hampir kehilangan kehidupan di dalam keluarga. Walau masih tinggal satu rumah dengan orang tua, menyapa mereka hanya terjadi di pagi hari. Itupun kalau saya bisa bangun lebih pagi.

Pekerjaan yang dengan mudah dan cepat bisa diselesaikan oleh orang lain, selalu membutuhkan waktu lebih lama buat saya. Dan saat semuanya sudah menumpuk, saya hanya bisa memandanginya sambil bergumam, "damn! where the hell shud I start?"

Saya yakin kalo sebenernya saya nggak bego2 amat. Cuma sedikit lemot, itu saja. And there's nothing I can do about it. Brain upgrade dimana ya? T_T

*ALT+TAB liat To-Do List*

PRUT!!

Sepertinya yang saya butuhkan adalah rehat beberapa saat untuk mengumpulkan semangat dan memotivasi diri sendiri. And a cup of coffe would be great, i guess.

Selain itu layar komputer saya sudah tampak makin keruh. Maka saya mulai menutup jendela browser yang sudah berisi beberapa tab, menyimpan pekerjaan saya dan keluar dari aplikasi text editor, disconnect dari account2 FTP dan SSH yang sedang saya akses, menutup aplikasi file browser yang bertebaran dimana2, membersihkan desktop saya dari beberapa chat windows YM yang sudah idle sejak berjam2 yang lalu.

Sekarang desktop saya bersih, dengan foto landscape sebagai wallpapernya. Warna hitam yang mendominasinya sedikit mengembalikan kesegaran mata. Well, it really helps a bit.

Sebentar, sekarang tinggal menyembunyikan semua icon yang memenuhi desktop. Done.

Haah.. leganya.

Now i'm off for a cup of coffe.
Bye, everyone.

----

hunny, i'll be home late, again

Tuesday, November 27, 2007

Featured Friend : Eko a.k.a Bobo





Saya sama Bobo, temen dari SMP, waktu saya maen ke jakarta kemaren ^^

The First Visit

It was 23rd of November.

I was there, for her b'day.

No, we didn't stare at the moon from the same place.

We didn't spend our time together on rainy days.

But still, it means a lot to us.

And there'll be time for us to be togeher again.

Happy birthday, dear.

Mark All as Read, Anyone?



Duh, gara2 beberapa hari nggak onlen nih.
Padahal itu sebagian udah saya cicil tadi malem.
Gatel rasanya pengen 'Mark All as Read'.
Tapi sayang juga kalo nggak dibaca ^^;

Salut sama Mbokde Venus.

Wednesday, November 21, 2007

Panderman Returns

second trip means better gears,
so let's eigerize your stuff
-- gum


pengeluaran buat new gears lumayan bikin meriang

Dengan formasi yang sama dengan ekspedisi sebelumnya, kali ini persiapan kami lebih matang. Kami melakukan perjalanan lebih awal, dengan jarak yang relatif lebih pendek, dan pencapian target yang lumayan memuaskan. Lebih pendek, karena akhirnya kami bisa membawa kendaraan sampai ke desa terakhir dan menitipkannya disana sehingga perjalanan dapat dimulai tepat dari pos pertama. Lumayan memuaskan, karena akhirnya kami nggak nyasar.

Di pos pertama, setiap pendaki diwajibkan untuk membayar retribusi sebesar Rp 2000. Tahap ini sempat terlewatkan pada ekspedisi sebelumnya karena kami baru sampai di pos pertama lewat tengah malam. Retribusi ini legal, sodara2. Pak penjaga sendiri yang menunjukkan laporan keuangan dari pendapatan retribusi ini. Satu hal yang patut dicontoh oleh lembaga2 yang memiliki birokrasi di Indonesia.


Jeng Rita ngurus administrasi

Belajar dari pengalaman pendakian pertama, kami akhirnya mengikuti jalur yang seharusnya, nggak nyasar dan kemping di kebun orang lagi.


tanda ini yang dulu sempat terlewatkan

Walau harus berhenti beberapa kali untuk istirahat, tepat pukul 12 malam kami sampai di Latar Ombo, camping ground pertama di Bukit Panderman. Sesuai dengan namanya, Latar Ombo merupakan tanah lapang luas yang bisa menampung puluhan tenda. Namun sesuai kesepakatan bersama, perjalanan kami teruskan hingga ke Watu Gede 1, pos pemberhentian berikutnya yang hanya berjarak 15 menit perjalanan dari Latar Ombo.

Sesampainya di sana, kami mulai memasang tenda dan membuat perapian. Tapi karena medannya yang tidak memungkinkan, kami lumayan kerepotan mendirikan tenda disana. Pelajaran nih, Watu Gede 1 bukan camping ground untuk mereka yang bawa tenda. We spent a night there dengan api yang malas2an menyala karena dinginnya hawa saat itu.


still, poto2 is a must.

Paginya saya menyempatkan untuk naik satu tingkat ke Watu Gede 2. Tempat ini lebih luas dengan tanah rata yang lebih lapang. Sendainya malamnya mau lebih berusaha sedikit, kami bisa mendapatkan camping ground yang lebih layak. Tapi view dari Watu Gede 1 juga nggak kalah bagus kok.


beautiful, isn't it?


watu gede 2: luas, tapi katanya sih angker :(

O iya, satu pelajaran lagi kami dapatkan pada pendakian kali ini. Sebaiknya bawa makanan siap makan. Hindari membawa mie instan karena selain repot masaknya, kebutuhan air juga lebih banyak. Selain untuk merebus mie, juga untuk cuci2. Lagian air termasuk bawaan yang lumayan berat. Next time roti tawar atau ransum tentara bisa jadi pilihan yang lebih praktis, sehingga persediaan air hanya digunakan untuk bikin minuman hangat.

Jam 10 pagi kami packing dan mulai turun. Sempat mampir di Latar Ombo dan memikirkan kemungkinan untuk menetapkannya sebagai camping ground kami selanjutnya. Selain karena tempatnya luas, viewnya juga bagus.


latar ombo: panderman expedition team

Puas jadi banci foto di Latar Ombo, kami melanjutkan perjalanan turun. Kali ini kami melewati jalur yang lain. Jalur ini asing buat saya karena memang belum pernah ngerasain lewat sini. Dan yang bikin lebih desperate adalah kata2 Kang Parjo,

i have good news and bad news
good news, kita nggak kesasar kok
bad news, saya nggak yakin
-- kang parjo
duh...



baru pertama lewat sini

Tapi ternyata jalurnya memang bener kok. Kami akhirnya sampai juga di desa terakhir sekitar jam 11 siang. Ambil kendaraan di penitipan dan melunjur ke alun2 Kota Batu demi segarnya es kelapa muda. Yumm...

Dan semoga tetap akan ada kelanjutannya. Panderman Trilogy, Panderman 3, Panderman 4, The Legend Of Panderman, Panderman... I'm In Love, Mendadak Panderman ato yang lainnya (minjem istilah temen)


yeah, me....

----

Complete album

Friday, November 16, 2007

Google's Survey, Anyone?


Duh, saya kok males ya ngisi2 ginian. Iya saya cukup puas dan merekomendasikan google ke orang lain. Tapi kalo disuruh ngisi2 survey gitu malesnya minta ampun.

Anda gimana? Tertarik?
Masuk kesini aja kalo gitu

Wednesday, November 14, 2007

Tentang Steak

Kemarin ada temen yang sms mau minjem kamera digital saya. Temen deket sih. Tapi kalo untuk urusan kamera baru ini, dimana kamera saya, disitu harus ada saya. Huhuhu...

Awalnya saya pikir dia mau hunting buat bahan pameran, atau ada acara keluarga, atau semacamnya. Tapi ternyata dia sms, "buat motret makanan". Nah lho... apa maksudnya ini?

Ya sudah lah, saya sanggupin aja. Tapi ya itu, saya harus ada dimanapun kamera saya berada ^^

Jam 8 malem, pulang kantor saya langsung meluncur ke tempat janjian, warung kopi di belakang Universitas Brawijaya. Setelah beberapa seruput kopi susu, temen saya baru cerita. Ada kliennya dia yang mau buka Depot Steak and Shake di depan kampus Pasca Sarjana Brawijaya. Dia butuh kamera saya untuk motret menu2 masakannya yang hanya bisa dimasak sesaat sebelum difoto. Buat dipajang di depotnya, katanya.

Maka jadilah, jam 9 kami pergi ke depot yang dimaksud.

"Tunggu ya, mas. masaknya agak lama", kata yang punya depot. Dan ternyata memang lama, jam 10 kita baru mulai sesi pemotretan.

Jeprat-jepret beberapa menu makanan dan minuman selama 2 jam untuk mendapatkan sudut dan penampilan terbaik ternyata melelahkan. Untungnya 'objek2 penderita' itu akhirnya jadi santapan kami, gratis.

Rencananya depot itu akan dibuka malam ini. Saya dan temen saya tadi malah diundang secara khusus untuk ikut menikmati (lagi) hidangan gratisnya.

"Nanti malam jangan lupa. Kalo sudah disana, aku sms ya", begitu isi sms temen saya.

Jadi sudah semangat ini ceritanya. Sudah nyiapin ruang kosong di rongga perut buat nampung beberapa potong steak nanti.

Heladalah, lha kok simbok saya tiba2 ngirim me-se-ses, "Yan, ga usah mangan ndek njobo. Tak gawekno ayam lalapan, ndang moleh yo". (translate: Nggak usah makan diluar. Sudah ibu masakin ayam lalapan, cepet pulang ya)

Woalah buu.. Jarang2 kemasukan makanan mahal lha kok malah disuruh pulang. Tapi kalo disia2kan juga nggak tega. Ibu saya udah capek2 masak. Lagian lalapan ibu saya itu rasanya seperti surga kecil buat saya. Wuenak :D

Yawes, bu. Saya pulang.

Tapi nanti tetep nyiapin ruang kosong di perut buat nampung steak :))

----

Skrinsut foto2 kemarin :









Hujan

Saya suka hujan. Saya bahkan tidak keberatan kehujanan, asalkan HP, kamera dan leptop sedang tidak saya bawa ^^

Kalaupun sedang tidak memungkinkan untuk hujan2an, saya menikmati saat2 hujan turun dari suatu tempat. Dengan secangkir kopi hangat dan beberapa batang rokok, menikmati hujan bisa saya analogikan sebagai surga kecil. Bagi saya fenomena hujan itu mengagumkan, karena kehadirannya membawa ketenangan dan kesejukan.

Beberapa hari ini Kota Malang memang sedang diguyur hujan. Bahkan menurut perkiraan, hujan masih akan terus mengguyur hingga beberapa minggu ke depan. Dan hari ini, seperti juga hari2 kemarin, saat jam istirahat siang saya menyempatkan diri duduk di belakang kantor untuk menikmati saat2 air hujan turun dari langit membasahi kota saya.

Yang saya lakukan? Melamun, berfikir. Tentang masa lalu, tentang saat ini, tentang apa yang mungkin akan terjadi, tentang apa saja. Tapi ada yang istimewa pada musim hujan tahun ini. Karena saya juga menghadirkan dia dalam tiap lamunan saya. Kami berkomunikasi, walaupun tidak secara langsung, walaupun saya tahu ini hanyalah komunikasi satu arah. Tapi saya menikmatinya.

Entah kapan kami bisa menikmati hujan bersama2. Saat dia tidak hadir secara fisik disini, saya menikmati hujan untuknya.

Tapi hari ini lamunan saya dibuyarkan oleh hujan yang mendadak usai.

Kenapa dihentikan, Tuhan?
Saya sedang menikmatinya.
Belum lagi habis sebatang rokok dan setengah cangkir kopi.
Beri saya beberapa tetes lagi.
Saya masih merindukannya,
yang hanya bisa hadir disini dengan sempurna saat hujan-Mu tiba.

Masih banyak kata2 yang belum terucap.
...
...
...
Tapi biarlah.
Hingga saat ini sudah terlalu banyak yang Kau berikan.
Entah bagaimana saya membalasnya.

Terima kasih untuk hujan-Mu hari ini.
Ijinkan saya menikmatinya lagi esok hari.
Tidak hanya untuk saya, tapi juga untuknya.


Tahun ini bertambah satu lagi alasan kenapa saya suka sekali dengan hujan.

Monday, November 12, 2007

Panderman, after a long time...

Telat postingnya, tapi cuek aja ^^

Tanggal 3 kemarin saya sama beberapa temen kantor ngadem ke Bukit Panderman. Ini yang kesekian kalinya buat saya, tapi tetep aja nyasar ^^

Berangkat dari Malang sekitar jam 12 malem, soalnya ada temen yang baru bisa keluar kantor jam 10 malem. Saya, Kang Parjo, Kang Yuyun, Pithes, Rita dan Venus memulai perjalanan dari Desa Pesanggrahan.

Dingin, capek, laper, ngantuk, nyasar, tapi fun :D

Guys, kapan kesana lagi?







Skrinsut lengkap disini.

Friday, November 9, 2007

BLACK FRIDAY



Kantor serba nggak jelas. Kebijakan dua sisi yang berbeda. Dan sialnya kebijakan yang nggak menguntungkan diterapkan ke saya.

Pagi2 udah ada tukang yang entah-lagi-benerin-apa di luar sana. Berisik!

Orang2 di kantor ini pada nggak punya telinga. Ringtone buat SMS aja nyaringnya kayak an*i*g!

And to make it worst, they let the TV on this morning. CRAP!

------

Maaf, terlalu banyak yang bikin hawa negatif saya keluar hari ini.

Friday, November 2, 2007

Tuesday, October 30, 2007

Ndelosor to de Max

Masih sakit hati rasanya kalau ingat kejadian tadi malam, mau potong rambut aja harus pake acara nyium aspal segala.

Malam itu saya minta Hesti, temen kantor, untuk nganter saya ke salon. Ya, saya memang bisa berangkat sendiri. But I really need second opinion, so I took her with me.

Melewati perempatan (nggak tau nama jalannya), saya ambil belokan ke kanan, ke arah kota. Setelah itu langsung ambil jalur kiri karena saya memang mengemudi dalam kecepatan yang lumayan lambat.

Di depan saya ada seorang bapak yang sedang mengayuh sepeda di bahu jalan. Saat jarak kami mulai dekat tiba2 dia banting setir ke kanan memotong jalur saya. Walaupun masih dalam batas kecepatan sangat normal (karena sempat mengurangi kecepatan saat belok di lampu merah tadi), tapi jarak yang cukup dekat dan gerakan mendadak si bapak membuat tabrakan jelas nggak bisa dihindarkan.

Motor saya langsung oleng setelah menabrak sepeda si bapak. Saya jatuh dan mendarat menggunakan siku tangan kiri, sementara kaki kiri sudah terlebih dulu terhempas ke aspal dan tertindih motor. Hesti sendiri nggak lebih beruntung dari saya. Dengkul kakinya memar akibat benturan keras ke aspal jalan. Sementara jari2 tangannya juga lecet, meski nggak terlalu parah.

Setelah keseimbangan sudah pulih, saya bangun dan membawa motor ke pinggir. Sementara si bapak membawa sepedanya ke seberang jalan.

Setelah memastikan saya dan Hesti nggak mengalami cedera serius, saya menghampiri si bapak di seberang jalan yang merintih kesakitan memegangi kakinya. Ban sepedanya hampir berbentuk angka 8. Jelas nggak bisa dikendarai, pikir saya. Setelah saya periksa, kondisi si bapak ternyata sama sekali nggak parah. Dia hanya merintih agar saya berbelas kasihan atas tindakan bodoh yang dia lakukan. Niat mengantarnya pulangpun saya urungkan.

Sebenarnya saya punya hak untuk marah dan memaki dia karena kecerobohannya, tapi lagi2 saya urungkan. Setelah saya beri biaya pengganti kerusakan sepedanya, diapun pergi menuntun sepedanya dengan langkah enteng. SHOOT!!

Saya malah baru sadar kalau ternyata siku tangan kiri saya lecet. Babras, orang jawa bilang. Tau kan? Bentuk luka yang kulitnya terkelupas sehingga keliatan dagingnya. Kami segera mencari apotik terdekat untuk beli peralatan pengobatan luka macam yodium, kapas dan plester.

Karena kondisi yang nggak terlalu parah, kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Malam itu untuk pertama kalinya saya potong rambut sambil menahan perih dan ngilu akibat benturan di siku tangan kiri saya.

-----

Moral of the story:
Walaupun sudah berusaha untuk hati2, kecerobohan orang lain tetap saja bisa bikin kita celaka.

Sunday, October 28, 2007

Gum, SMSku nggak nyampe?

Sudah lebih dari 10 hari, nomer mentari saya nggak bisa nerima sms. Ngirim bisa, tapi nggak pernah dapet delivery report meskipun option ini sudah saya aktifkan. Praktis banyak pesan yang (bisa jadi) penting, nggak saya terima. Dan banyak pesan yang saya kirimkan nggak jelas nyampe atau nggak. SMS terakhir yang masuk ke inbox tercatat tanggal 16 Oktober lalu. Yang lain pada nyangkut di mana, ya?

Beberapa teman dan sodara juga banyak yang bilang ke saya bahwa SMS mereka nggak nyampe, sampai mereka akhirnya harus bela2in telpon (which is, lebih mahal) dengan kalimat awal, "SMSku nggak nyampe?". Malahan ada teman yang ngisi komen di friendster seperti ini,

loh loh loh... nomermu itu kenapa kok gak bisa di sms?
enam puluh ribu kali tak kirimi dan enam puluh ribu kali pula sending failed. ada apa gerangan?

Hihihi, berlebihan ^^;

Jangankan dia, lha wong saya sendiri nggak ngerti. Awalnya saya pikir jaringan Indosat yang memang sedang trouble. Tapi masalah ini ternyata hanya terjadi pada nomer saya, dalam jangka waktu yang lumayan lama pula.

Kemarin malah ada teman kantor yang kena imbasnya. Dia kirim SMS pagi2 untuk titip beliin sarapan seperti biasanya, karena dia masuk lebih pagi dari saya. Dua jam kemudian saat nyampe di kantor, saya langsung ditagih. Ya saya bingung. Untungnya saat itu saya bawa dua bungkus sereal sarapan dan dua kotak susu. Nggak tega liat kondisinya yang sudah penuh harap dan pandangannya yang berkaca2, saya relakan juga satu bungkus sereal dan sekotak susu buat dia. Hihi...

Sempat ada rencana komplain ke kantor representatif Indosat di Malang, tapi sampai sekarang belum juga sempat. Kecewa nih. Udah 4 taun jadi customer mereka. Bukannya dapet reward, malah sering trouble.

Maka harap dimaklumi sodara2, apabila setelah lebaran ada SMS Anda yang nggak saya bales.

Jadi kepikiran untuk migrasi operator. Cuma itu berarti saya mesti broadcast nomer saya yang baru ke semua orang di contact list saya (which is, males banget). Lagian belum tentu operator lain bisa lebih baik.

Ada saran?

Wednesday, October 24, 2007

Faiz?

Jam 2.16 dini hari. Request teman kantor masih juga belum saya eksekusi. Padahal udah bilang sama Intan ndak akan tidur terlalu malem. Tapi entah apa yang membuat saya malah maenan Facebook. (hayo.. yang invite saya, ngacung!)

Baru saja saya mau mulai kerja, hape saya bunyi ... (ringtone: Hello There, by Casiopea). Nomernya dari operator yang sama dengan saya, tapi ndak kenal tuh. Penasaran, saya angkat juga.

saya : "Halo?"

orangitu : (terdengar suara pria dengan nada mengantuk, atau lelah) "?????"
(maksudnya saya ndak jelas dia ngomong apa)

saya : "Halo?"

orangitu : (samar2 saya dengar dia menanyakan nama...) "Faiz?"

saya : "..... Bukan.."

orangitu : "Ini siapa?"

saya : "...." (yang penting bukan Faiz, pikir saya)
saya : "Bapak cari nomer berapa ya? Sepertinya salah sambung."

orangitu : "Ini di Malang kan? Tapi bukan Faiz?"

saya : (hampir aja saya bilang, "iya saya Takumi, Kamen Rider Faiz")
saya : "Bukan, Pak"

orangitu : "O, maaf. Ini dari Bali. Saya pikir ini nomernya Faiz. Maaf mengganggu. Assalamu alaikum"

saya : "Nggak apa2, Pak. Wa alaikum salam"

... klik ...

Terganggu? Ndak juga. Hanya saja saya langsung inget sama temen saya yang tempo hari tiba2 dimaki2 lewat sms gara2 dituduh deketin pacar orang lain. Inget juga sama postingan mbak ini
yang dapet hadiah makian lewat sms juga di pagi buta, walaupun akhirnya ybs mengaku salah kirim :))

Sempat kebayang jengkelnya kalo begitu sadar salah sambung, dia langsung main tutup telpon aja. Pagi buta seperti ini biasanya telpon salah sambung akan cenderung berakhir seperti itu. Tapi orangini (um.. maksud saya, orangitu) mengaku salah sambung dan langsung minta maaf (sambil mengucap salam pula). Bagus, lah.

----

Moral of the story : be polite to anyone.

Tuesday, October 23, 2007

Post-Lunch-at-The-Office Syndrome

Saya nggak tau apakah medhunter mau memasukkan ini ke dalam salah satu workplace-related syndrome. Tapi yang jelas saya sering mengalaminya, bahkan saat ini.

Gejalanya, setelah makan siang di kantor penderita akan merasa kekenyangan, ngantuk, nggak bersemangat, pinginnya browsing, ngejunk ato blogging aja, males ngelanjutin kerjaan yang tadi sempat ditinggal sebelum makan siang sehingga menyebabkan produktivitas cenderung menurun.

Pada kasus2 tertentu, penderita yang makan siang di luar merasa enggan untuk balik ke kantor.

hmm...

No War Without Rice

Ini adalah hari pertama saya (akan) makan siang di kantor (lagi).

Seperti biasa, Pak Harun[ 1 ] datang jam setengah 12, saat jam makan siang. Karena ini hari pertama ketemu lagi setelah lebaran, ritual jabat tangan dan saling memaafkan juga sempat kami lakukan.

Kebetulan saat itu saya dan Intan juga sedang ngobrolin rencana makan siang hari ini lewt YM. Karena jatah makan siang di kantor sudah datang, saya pamitan. Sementara Intan lebih memilih delivery (lewat OB, tampaknya ^^).

Buka panci sayur, hmm.... rawon (no war, saya nyebutnya). Lengkap dengan aksesorisnya, tempe goreng dan sambal. Mantaff (pake 'f'). Tapi kenapa eh kenapa, di magic jar nggak ada nasi barang sebutir?

Ini emang sengaja makan siang tanpa nasi dalam rangka diet massal sekantor, atau yang masak lagi kumat isengnya, sampe2 nasinya diumpetin disatu tempat dan kita bakalan dikasih peta untuk nyari?

Bu Nah[ 2 ] akhirnya mengambil langkah nyata, making a phone call. Dan terjawablah, bahwa Pak Harun emang lupa bawa nasinya.

And I would remember today as the day of No War Without Rice.

--

[1] Driver kantor yang tiap hari kebagian tugas nganter2 makan siang.
[2] Ibu baik hati yang selalu setia menjaga kebersihan kantor.

Workplace-Related Syndorms

Bagaimana hari pertama masuk kerja setelah libur panjang hari raya?
Tambah segar? Atau justru sebaliknya?
Sudah puas liburan? Atau justru ketagihan? :)

Saya banyak menangkap aura Post-Vacation Syndrome di hari pertama masuk kerja setelah libur panjang lebaran. Anda mungkin juga setuju bahwa setelah libur lebih dari seminggu, nggak mudah untuk kembali memulai rutinitas kerja pada level produktivitas normal.

Menghadapi tantangan produktivitas di hari pertama kerja ini, kondisi rekan2 saya di kantor bermacam2. Ada yang harus belajar ngetik lagi setelah libur panjang. Ada yang merasa gampang ngantuk atau lapar. Ada yang masih sakaw hari libur, sehingga di hari pertama masuk kerjapun sudah nggak sabar untuk ketemu weekend lagi.

Saat mencari penjelasan istilah Post-Vacation Syndrome, saya sampai di situs medhunters.com dan menemukan beberapa sindrom yang berhubungan dengan tempat kerja semacam ini.

Pre-Vacation Fugue State
Seperti traditional fugue state [ 1 ], seseorang tiba2 melakukan hal2 baru yang sebelumnya nggak pernah dilakukan. Biasanya terjadi beberapa hari sebelum liburan, dimana dia mulai mengabaikan kerjaannya dan menghabiskan waktu untuk melakukan hal2 lain seperti membereskan cucian, packing, sibuk pesan tiket, tukar mata uang, konfirmasi penerbangan, dsb. Bahkan penderita bisa mengalami halusinasi karena terobsesi dengan fantasi liburannya.

Post-Vacation Misplaced Mind Syndrome
(disebut juga Post-Vacation Fugue State)

Seseorang berada dalam dreamlike state (ada yang punya definisinya?), yang disebabkan oleh kelelahan (mungkin juga diperparah dengan jetlag) dan terus menerus membayangkan (kadang berhalusinasi) tentang kegiatan liburan yang baru saja selesai.

Post-Vacation Grief
Ini adalah tahapan2 psikologis yang dihadapi seseorang setelah liburan:
- Denial (bahwa liburan telah usai)
- Anger (bahwa liburan telah usai)
- Bargaining (bahwa mungkin kalau pura2 sakit satu hari saja, liburan belum sepenuhnya berakhir)
- Depression (karena liburan memang sudah usai)
- Acceptance (kesadaran yang muncul saat berada di kendaraan umum atau sedang terjebak kemacetan, bahwa liburan memang sudah usai)

Other Day of the Long Weekend Tunnel Vision
Yang ini saya nggak mudeng. Ada yang bisa terjemahkan?
This rare visual disorder occurs only a few times each year (e.g., the Friday of the Labor Day weekend). During this day, individuals typically find that they can only see fanciful visions of other places and times, particularly those of the immediate past or future. Sufferers also report that time slows down.

Boss-is-Out-of-the-Workplace Hypoactivity Syndrome
Bahasa lainnya adalah The Cat's Away Syndrome. Gejalanya termasuk nggak bisa konsentrasi, kehilangan arah/petunjuk, kesulitan mengambil tindakan, yang menyebabkan produktivitas rendah atau nol.

Boss-is-Out-of-the-Workplace Hyperactivity Syndrome
Gejala yang muncul justru kebalikan dari sindrom sebelumnya. Konsentrasi meningkat dan merasa terarah, menghasilkan peningkatan produktivitas yang signifikan. Bahkan muncul keraguan di kalangan para ahli untuk mengkategorikan ini sebagai kelainan.

Hampir semua sindrom diatas pernah saya alami. Tapi hari pertama kerja bagi saya tetap seperti biasanya. Mungkin karena liburan tahun ini saya memang nggak terlalu menikmatinya (bagaimana sih cara menikmati hari libur yang tiap 2 hari sekali harus mampir ke kantor?).

* couples day off would be good for me *

Well, lemme hear your stories.

-----

[1] Dalam bidang psikologi, Fugue State adalah kondisi di mana seseorang dengan tanpa sadar menjadi sosok yang bukan dirinya (mentally). Biasa juga disebut amnesia.

Saturday, October 13, 2007

Friday, October 12, 2007

Maafin Yak...

ada amarah
ada niat jahat
ada ejekan
ada kebohongan
ada ketidakpedulian
ada kebencian

Maafin ya..


-- Gum

Tuesday, October 9, 2007

The Half

It's a bit late. But i post it anyway.

It was 5th of October. Everything was going on as usual.

But there were some new things.

Penguins and cats.

Some photos and birthday present talks.

Freezing nose and blushing cheeks.

And suddenly this incomplete piece has found its half.

Tuesday, October 2, 2007

Dehidrasi Bikin Lemot

Pada tau iklan minuman isotonik yang mengangkat isu bahwa kekurangan cairan bisa bikin orang jadi lemot, kan? Bukan bermaksud mau mendukung kampanye mereka (karena saya memang bukan orang marketing mereka), tapi kemarin hal ini beneran saya alami.

Seperti biasa, Hari Senin adalah harinya saya, satu-satunya karyawan di kantor yang beruntung bisa libur di Hari Minggu dan Senin. Hari Senin sering saya manfaatkan untuk menyelesaikan urusan-urusan non-kantor yang belum selesai seperti hal-hal administratif yang memang harus dilakukan pada hari dan jam kerja, atau kegiatan-kegiatan pribadi lainnya.

Nah, Hari Senin kemarin kebetulan lumayan banyak agenda yang harus saya selesaikan. Mulai dari ngirim paket buat sodara di Jakarta, servis lampu motor yang kemarin putus, cetak foto kakak ipar, beli handsfree di pusat kota, nyuci baju yang biasanya emang udah numpuk tiap senin sampai hair treatment.

FYI, kemarin sedang panas-panasnya, dan dalam kondisi puasa, pula.

Lemot #1

Singkatnya saya ke ATM untuk ngambil duit beberapa ratus ribu. Buat bayar ini-itu, sekalian buat simpanan cash bulanan. Tapi sebelumnya pingin ngecek saldo dulu, memastikan apakah ada perubahan nominal setelah saya cek lewat web tempo hari.

Mungkin saking panas dan hausnya, konsentrasi saya buyar. Saat disodorin menu di layar ATM, yang saya pilih bukannya menu 'Transaksi Lain', melainkan menu penarikan dengan nominal terbesar (lihat gambar, pojok kiri atas). Sialnya, di ATM tersebut nominal terbesar adalah Rp 1.250.000 T_T
Jadilah saya keluar dari ATM dengan mengantongi segepok lembaran 50rban.

Lemot #2

Setelah tanya-tanya ke teman tentang jasa pengiriman paket, saya dikasih saran untuk ke DHL, FedEx atau Leuwigadjah, lengkap dengan lokasinya. Berhubung sedang lemot, lokasi-lokasi tersebut nggak tergambar jelas di pikiran saya.

Saya tiba-tiba lupa arah, dan akhirnya memutuskan untuk mengirimkan paketnya lewat Pahala Kencana.

Lemot #3

Selanjutnya adalah beli handsfree di kawasan pusat pertokoan. Ada 2 macam handsfree yang ditawarin ke saya. Yang biasa harganya 15rb sedangkan yang bagusan harganya 24rb. Informasi dari seberang sana, pakai yang biasa saja sudah cukup. Jadilah saya pilih yang biasa.

Saat saya coba, both earphone dan microphonnya nggak berfungsi dengan baik. Tapi entah kenapa saya bayar juga dan pergi meninggalkan toko.

Lemot #4

Lupa lokasi parkir motor T_T

Lemot #5

Begitu nyampe rumah, dengan bangganya merebahkan diri di kasur sampai ketiduran. Lupa nggak nyuci dan hair treatment T_T

Lemot #6

Bangun tidur pas adzan magrib. Sebelum menyantap menu buka puasa, saya memutuskan sekedar membatalkan dengan minum dan wudu untuk sholat magrib dulu. Tapi sampai di kamar malah tidur lagi sampai Isya' T_T

---

Moral of the story : being lemot sucks!!!

Thursday, September 27, 2007

Someday, from the same place...

Entah apa tepatnya yang bikin dia suka sekali liat bulan purnama. Tapi semuanya terjawab, bermula dari perbincangan kami tentang istilah 'Lunatic'.

Sumpah, saya baru tau kalau istilah ini muncul karena jaman dulu orang sering menganggap bulan purnama sebagai penyebab kegilaan, bahwa ada perubahan dalam diri manusia saat dia muncul.

Tau kan legenda kera raksasa di Dragon Ball?
*halah, ngertinya itu doang*

"what would u look like when the moon comes? ^^"

"mostly i turned out mellow."

"but not crazy ^^"

"crazily mellow *maksa*"

"lunatically mellow"

"haha, luv that new word"

"just don't mutate. that'll freaks me out ^^"

Kebetulan beberapa hari ini sedang fullmoon. Dia minta saya spare some times untuk liat bulan. It's good to know that at one moment, we're staring at the same moon.

Dengan jarak yang misahin kami sejauh ini, this is the best we can do to get emotionally connected (well, selain sms dan telpon, tentunya).

"such a perfect fullmoon. Round and shiny.."

.... and i can only hope that someday we'll be able to stare at the same moon, from the same place.

*pic is from here

Wednesday, September 26, 2007

Quotes 2007-09-26

Some interesting quotes i found about television. Saya? Tetep kok, masih menjauhi TV.

Television is more interesting than people. If it were not, we would have people standing in the corners of our rooms.
-- Alan Corenk

Seeing a murder on television... can help work off one's antagonisms. And if you haven't any antagonisms, the commercials will give you some.
-- Alfred Hitchcock (1899 - 1980)

Television has proved that people will look at anything rather than each other.
-- Ann Landers (1918 - 2002)

Television enables you to be entertained in your home by people you wouldn't have in your home.
-- David Frost

[Television is] the triumph of machine over people.
-- Fred Allen (1894 - 1956)

The great thing about television is that if something important happens anywhere in the world, day or night, you can always change the channel.
-- From "Taxi"

Don't you wish there were a knob on the TV to turn up the intelligence? There's one marked 'Brightness,' but it doesn't work.
-- Gallagher

I find television very educating. Every time somebody turns on the set, I go into the other room and read a book.
-- Groucho Marx (1890 - 1977)

One of the few good things about modern times: If you die horribly on television, you will not have died in vain. You will have entertained us.
-- Kurt Vonnegut (1922 - 2007), "Cold Turkey", In These Times, May 10, 2004

If there's anything unsettling to the stomach, it's watching actors on television talk about their personal lives.
-- Marlon Brando (1924 - 2004)

Television is for appearing on - not for looking at.
-- Noel Coward (1899 - 1973)

It is difficult to produce a television documentary that is both incisive and probing when every twelve minutes one is interrupted by twelve dancing rabbits singing about toilet paper.
-- Rod Serling (1924 - 1975)

I think that parents only get so offended by television because they rely on it as a babysitter and the sole educator of their kids.
-- Trey Parker and Matt Stone, South Park, Death, 1997

Saya nggak mau bilang tv sepenuhnya jelek, walapun kita terpaksa harus mengais2 untuk menemukan tayangan bermutu.
-- GuM


Most of them are taken from here.

Tuesday, September 25, 2007

Imogen Heap - Hide And Seek

Saya nggak ingat gimana awalnya saya bisa kenal sama artis yang satu ini. Tapi yang jelas saya terdampar di sebuah situs multimedia sharing yang kebetulan menyediakan lagu-lagunya dari album "Speak for Yourself". Di bagian commentnya, ada yang menyarankan track "Hide and Seek", jadi saya coba download dan dengarkan.

Saya sendiri nggak bisa memastikan genre lagu ini. Tapi dari sini, Imogen Heap dikategorikan sebagai artis Electronica, Alternative, Indie, Pop, Rock, Ambient. Hmm.. mungkin ambient itu yang paling pas.

Track ini tanpa musik. Hanya vokal yang diaransemen begitu rupa sehingga menjadi bentuk yang unik dan indah. Saya share lagu ini dengan seseorang.

"Iya, aneh. Cant tell which is end, which is beginning. Oddly comfortable", she said.

I said, "Peacefully exotic".

Dari lagu itu, dia mereferensikan Bjork karena kesamaan 'keanehan' lagu-lagunya ^^. Uniknya, meski sudah kenal Bjork semenjak SMP (atau SD, ya?) dari salah satu majalah musik terkemuka, baru kali ini saya dengar vokalnya dan lihat videonya, which is, keren banget (thanks yaaa ^^).

Well, back to this track. Kalau punya account di multiply, MP3 dan liriknya bisa Anda intip disini.

Enjoy :)

Saturday, September 22, 2007

Earthquake Ahead

Dapat dari sebuah milis. Worth to read, I guess.
---
Indonesia Menunggu Datangnya Gempa Dahsyat Lebih Dari 9 SR

Baru saja diberitakan oleh TV CNN pada tanggal 17 September 2007 tentang Datangnya Gempa Dahsyat yang lebih atau sekitar 9 SR disekitar Sumatra Barat.

CNN melakukan peninjauan khusus bersama pemburu Gempa dari California Technology Institute. Pemburu gempa ini adalah geoloog dari CalTech yang meneliti semua gempa2 yang muncul di Indonesia terutama yang terakhir ini yang katanya mengakibatkan kerak bumi melipat sehingga menimbulkan gempa sekitar 7 SR lebih baru2 ini.

Akibat dari kerak bumi yang melipat sehingga overlap satu dengan lainnya yang terjadi diwilayah sekitar SumBar, akan memaksa efek balik seperti pegas, karena lipatan ini akan berusaha mengembalikan atau meratakan kerak bumi yang melipat ini seperti ibaratnya pegas yang apabila kita tekuk akan menimbulkan kekuatan yang arahnya sebaliknya dari arah tenaga yang menekuknya untuk kembali ke bentuk semula.

Reaksi balik pegas akan terjadi terhadap kerak bumi yang melipat akibat gempa baru2 ini yang besarnya sekitar 7 SR itu, namun reaksi balik pegas ini akan berakibat gempa yang besarnya lebih dari 7 SR yang diperkirakan sebesar 9 SR atau lebih.

Menurut ahli geologi pemburu gempa ini, gempa yang ditunggu itu akan muncul dalam waktu dekat. Tidak ada yang bisa dilakukan selain mengumumkannya kepada masyarakat luas diwilayah SumBar untuk ber-jaga2 datangnya gempa ini yang kemungkinan akan disertai Tsunami. Persiapan mental dibutuhkan masyarakat agar dengan persiapan yang baik maka datangnya gempa tidak akan menimbulkan kepanikan sehingga jatuh korban yang jauh lebih besar.

Kapan tepatnya kedatangan gempa dahsyat ini, sang pemburu gempa sendiri tidak bisa memastikan. Namun sang pemburu gempa ini menyatakan akan tetap mengejar gempa dahsyat ini untuk menyaksikannya sendiri bersama masyarakat.

Kalo benar gempa dahsyat ini benar akan muncul, maka gempa ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah bumi ini, karena gempa yang terjadi dalam dongeng Sodom dan Gomorah saja hanya berkisar kurang dari 8 SR. Dengan pemberitahuan ini sang pemburu gempa mengharapkan agar berita ini disebar luaskan sementara katanya pemerintah justru menutupi berita ini untuk mencegah kepanikan. Padahal menurut pemburu gempa ini, berita ini justru harus disebar luaskan sehingga masyarakat bisa mengadakan persiapan yang tidak akan menimbulkan kepanikan.

Semoga rekan2 di Indonesia bisa menyebar luaskan berita ini sehingga persiapan2 yang diperlukan bisa dilakukan sesuai dengan petunjuk2 para ahli2 gempa dunia.
---
Comment :

Hoax, sodara2? You decide.

Saya dapat juga berita dari situs CNN yang dimaksud [1] [2]. Sementara itu, situs ini juga bisa jadi referensi.

Bener atau nggak, nggak ada salahnya waspada, kan?

Tuesday, September 18, 2007

Send and Escape (2)

Satu lagi alasan kenapa saya suka taskbar bersih dari conversation windownya Instant Mesenger (termasuk YM) : menghindari salah room, salah window, salah paste, whatever...

Kejadian beberapa bulan lalu :

Kang Parjo : durung logout?
Saya : durung
Saya : opo'o?
Kang Parjo : wedus
Kang Parjo : salah window
GuM : -___-
Kang Parjo : *close*

Kejadian hari ini :

Saya barusan dapet task. Belum juga tasknya saya selesein, tiba2 :

Pak Boss : ok. bentar, aku cek
Saya : apanya, pak?
Pak Boss : eh salah window :p


Coba kalo taskbarnya bersih....

Sunday, September 16, 2007

Edisi Ramadhan - Apa isi kulkasmu

What : Read the title, thank you.

Why : Summoned by rekan sebelah meja

Who : Yang nyasar kesini dan baca postingan ini

When : Pas ramadhan dong

How :
1. Ambil gambar isi kulkas/lemari makanan/meja makan Anda
2. Posting di blog/milis
3. Pingback ke posting ini (cuman buat tracking aja, jadi saya bisa liat - optional)
4. Summon temen Anda untuk ngikut

Mine:



Story behind the scene :
As you can see...... kosong.... Ramadhan gak ramadhan, saya tetep aja kelaparan waktu malam.
Karena gak punya kamera digital, saya rela gotong lappy ke depan kulkas, ambil potonya pake webcam. Nggak mungkin kulkasnya yang saya bawa ke kamar, kan?

Memanggil : The Outsiders

*menantikan postingan berjudul "Isi Kulkas Ituh..." :)) *


Friday, September 14, 2007

Movie-Watching Disturbance

Buat orang-orang yang menghargai momen-momen saat nonton film bareng teman di rumah, kemungkinan pernah mengalami gangguan-gangguan yang berasal dari sumber berikut ini :

The Spoiler

Anda punya teman tipe spoiler? Itu lho, teman yang suka kasih bocoran cerita film tanpa diminta, sementara kita jelas-jelas menikmati rasa penasaran hingga sampai waktunya kita cari tau sendiri.

Saya punya. Kalo sekedar kasih guideline sih nggak masalah. Yang parah adalah, saat saya sedang nonton film dan dia duduk di sebelah saya, dia menceritakan kejadian detik demi detik di menit-menit selanjutnya.

Rasanya pingin teriak, "Shut Tje Fuk Up!!". Tapi berhubung teman sendiri, ya sudah lah. Saya pura-pura cuek aja.


The Sleeper

Lain lagi dengan tipe sleeper. Saat kita sudah pernah nonton filmnya, dan kita ingin berbagi momen-momen penting di film itu (lucu, romantis, heboh, mencekam), ybs malah tidur pulas.

Teman seperti ini saya juga punya. Dan sialnya, lagi-lagi dia teman baik saya.


The "I'm-so-busy"

Gangguan yang saya alami saat nonton bareng teman dengan tipe ini, hampir sama dengan saat nonton bareng teman tipe sleeper. Hanya saja bedanya, ybs memang tidak tidur. Instead, hapenya sering bunyi, smsnya berdatangan terus, tamu mencet bel berkali-kali, bentar-bentar beranjak dari kursi (bikin minum lah, ambil bantal lah, blablabla).

Padahal saat itu saya juga ingin berbagi scene-scene kunci dalam film itu.


The Pure Evil

Ini yang paling ekstrim, karena biasanya orang-orang ini memang tidak ikut nonton film, tapi ikut berada di lokasi. Pure disturbance, pure annoyance, pure evil.



Jadi sepertinya saya harus lebih selektif memilih teman, lokasi dan waktu nonton film.

Sunday, September 9, 2007

Bali, Pertama Kali

Setelah sekian lama membendung keinginan untuk ke Bali (karena nggak ada kesempatan maupun biaya), akhirnya hari Rabu kemarin kesampaian juga. Kantor saya mengadakan gathering dengan tim Jakarta di Bali. Bagus lah ;)

Perjalanan Malang-Bali kami tempuh menggunakan bis dari sebuah perusahaan Tour and Travel. Good driver, good crew, good guide, good bus, good service. Many thanks to mbak Mela (or something). Good service, indeed. Tapi Itu tidak termasuk memutar lagu2 sinetron (lengkap dengan versi remixnya) dan film tuna mutu semacam 'Suster Ngesot Gentayangan' ^^

Saya nggak berniat menceritakan semuanya secara kronologis, apalagi sistematis dan aneh seperti salah satu postingan temen saya tentang Bali. Karena saya cuma mau cerita 'hal2 pertama kali' yang saya dapat selama di Bali. Berikut hanya beberapa diantaranya :

- Melakukan perjalanan ke Bali
- Nyebrang Ketapang-Gilimanuk PP naik Ferry
- Spa :D
- Ketemu dan ketawa-ketiwi sama tim Jakarta, LIVE
- Liat GWK dari dekat
- Nonton Kecak dan Flame Dance, LIVE
- Foto sunset di Ulu Watu
- Dinner di Jimbaran
- Jalan di pantai malam hari (love this the most)
- Rafting
- Naik taksi ke Kuta ^^
- Being nervous again after quite long years ;p
- Belanja di Sukowati


blablablablabla...

Dan sekarang saya sudah pulang :D

---

Skrinsut


(wajah kusut di jimbaran)

Wednesday, September 5, 2007

Dahlan Iskan : Jangan Menaruh Harapan Terlalu Banyak

Saya sudah biasa dengan sikap untuk tidak berharap banyak pada apapun dan pada siapapun. Ini, menurut pendapat saya, baik. Karena akan membuat saya merasa lebih bahagia. Setidaknya tidak akan membuat saya terlalu kecewa.

Bukankah bahagia dan kecewa sebenarnya bisa kita ciptakan sendiri? Orang akan merasa bahagia kalau keinginannya tercapai. Orang akan merasa kecewa kalau keinginannya tidak tercapai.

Maka, ini saya, untuk mencapai kebahagiaan sangatlah mudah: jangan pasang keinginan terlalu tinggi. Jangan menaruh harapan terlalu banyak.

- Dahlan Iskan. Pengalaman Pribadi Menjalan Transplantasi Liver (8). Jawa Pos, 2 September 2007


Pak Dahlan, saya yakin Bapak tidak akan pernah tersesat sampai ke sini dan membaca blog saya ini. Namun itu tidak menjadi penghalang bagi saya untuk tetap mengagumi perjuangan hidup Bapak. Saya kagum dengan wawasan luas serta prinsip hidup Bapak, terutama yang saya kutip di atas.

Entah kenapa, saya seperti menemukan satu-satunya orang yang sependapat dengan saya mengenai "jangan terlalu berharap" saat membaca cerita Bapak tersebut.

Hidup saya selama ini mengajarkan untuk tidak bermimpi terlalu tinggi, agar tidak terlalu kecewa saat impian itu musnah begitu saja, persis seperti yang Bapak katakan di atas. Bahkan saya justru sering njagani kemungkinan terburuk setiap aktivitas saya.

Doa saya untuk kesembuhan Bapak. Lekas sehat kembali, masih banyak yang harus saya pelajari dari Bapak.

Tuesday, September 4, 2007

Too Much Compliments is NOT Good For Your Health

Seriously, i *really* don't like being overrated.

Ya, semua orang pasti bangga kalau dipuji. Tapi siapa sih yang mau dipuji berlebihan? Terlebih lagi kalau kita sudah merendah (karena memang rendah) tapi ybs masih tetap meninggi-ninggikan?

"Eh, Gum. Kamu cakep deh...", yang begini sih biasa, karena memang kenyataanya seperti itu *ehem*.

Tapi kalo sampe, "Wah, saya kagum dengan Anda. Jadi selama ini keberhasilan perusahaan ada di tangan Anda ya?". Serius, mister. Saya benar-benar merasa nggak nyaman banget.

Saya cuma tukang koding di kantor, yang scriptnya sering error, buggy, reuse code dan sering salah kopi-pes, lupa update script, lupa ngecek cron, lalai liat log, dsb.

Well, thanks for the compliment anyway. But please believe me, if I said it was not true, then it WAS NOT true.

Wednesday, August 29, 2007

Quote 2007-08-29



I know someday you'll have a beautiful life,
I know you'll be a sun in somebody else's sky, but why
Why, why can't it be, why can't it be mine

-- Black, by Pearl Jam

Wednesday, August 22, 2007

Hari Sakit

Hari ini saya nggak sendirian ternyata. Banyak yang lagi pasang status nggak sehat.




Ya, yang sakit gigi itu saya T_T

Tuesday, August 14, 2007

Send and Escape

Saya punya kebiasaan (buruk, bagi sebagian orang) membuat taskbar saya sebersih mungkin. Mata jadi sepet rasanya liat taskbar penuh. Makanya program2 yang sudah ndak diperlukan, ditutup. Tab2 browser yang jarang dibuka juga ditutup. Tab2 script yang sudah nggak diutak-atik di editor, di-save trus di-close. YM dan Winamp juga cuma muncul di System Tray.

Ini juga berlaku buat chat window YM. Terlebih lagi kalau sedang chat sama banyak orang sekaligus. Tiap selesai kirim msg, langsung hit escape (nutup chat window). Kalau lupa percakapan sebelumnya, tinggal tekan F3 untuk liat Recent Messages.

Yang jadi masalah, kebiasaan ini sering juga saya lakukan saat sedang konfrens di YM. Jadinya dalam 1 sesi konfrens, bisa ada 3 message seperti dibawah ini yang saya kirim ke invitor (sialnya, yang sering adalah IT manajer di kantor ^^;;)

"Maaf, pak. Kepencet ESC. Bisa minta tolong invite lagi?"

Wednesday, August 8, 2007

Polling : Kenapa Kentut Bau?

Polling nggak penting ini berdasarkan status YM temen saya hari ini yang bunyinya :

Why does farts smell? So deaf people can enjoy them too..
Well, kalo menurut saya sih :
...so blind people know that a$$ really exists
Tapi yang jelas itu membuktikan bawa sebenarnya jarak dari hidung ke 'situ' nggak jauh-jauh amat.

What do you think?

Thursday, August 2, 2007

Polling : TM Words

Lama nggak bikin polling, nih.

Tujuan saya cuma pingin tau buzzwords / kalimat-kalimat apa saja yang Anda anggap sebagai trademark Anda. Bisa yang sering / pernah Anda publish (di blog comment, status YM, email, etc), maupun yang sering Anda ucapkan (dalam hati sekalipun).

Here are mines :

"Aku mang kate lapo yo?" (Saya tadi mau ngapain ya?, red)

"Pret"

OK, what's yours?

Wednesday, August 1, 2007

Tragedi Rabu Dini Hari

Malem ini ngantuk banget. Saya memutuskan untuk tidur lebih awal. Tawaran chatting dari beberapa teman terpaksa saya tolak.

Baru merem sebagian, malaikat kecil ini masuk dan mulai menata mainannya di tempat tidur saya.

"Adek kok nggak bobo? Ini udah malem, ayo bobo di ayah sana. Nanti dimakan kucing lho...", kata saya.

Tapi dia cuek aja tuh. Mainannya sekarang sudah berserakan di kasur saya. Ah biarlah, nanti kalau sudah capek juga balik ke kamar orang tuanya. Saya berlagak cuek dan mulai tertidur.

Belum lama mulai hilang kesadaran, tiba2 saya harus terbangun. Sesuatu yang keras mendarat di hidung saya, kakinya mulai iseng T_T. Saya masih memutuskan cuek dan berusaha untuk segera tertidur.

Sekitar satu jam kemudian saya terbangun lagi dan mendapati dia tidur pulas di sebelah saya. Harus segera dipindah ke kamar orang tuanya, sebelum ngompol disini. Tapi menunggu satu jam lagi mungkin nggak masalah. Cek celananya, beres, belum ngompol.

Tepat jam 2.15 saya bangun lagi. Dia masih disitu, masih pulas. Cek celananya.... damn, I'm a dead man! Hal yang saya takutkan lebih dari apapun terjadi malam ini. Dia ngompol di kasur saya.
>_<

Sepertinya ngompolnya barusan, karena masih hangat. Segera saya bergegas ke kamar orang tuanya. Ketok sekali, ketok dua kali, ketok tiga kali, baru ada yang nyahut.

"Anakmu ngompol tuh"

Ada suara nggeremeng2 khas orang bangun tidur. Bagus, mereka bangun. Bentar lagi dia dibawa, dan saya mesti segera memikirkan langkah2 supaya bekas ompolnya nggak nyebar.

Ditunggu sampe 10 menit orang tuanya gak keluar2 juga. Udah mulai ngantuk sekaligus jengkel banget. Sengaja saya nyalain letop dan nyetel Dream Theater keras2, berharap mereka 'terusik' dan terpaksa bangun.

Ayahnya baru keluar setelah lagu ke dua. Ngintip sebentar ke kamar saya sambil nanya, "Opi tidur ya?", trus ke toilet. "Yeah, cepetan dievakuasi. Ngantuk nih", batin saya.

Balik dari toilet, ayahnya cuma lewat di depan kamar saya dan langsung masuk ke kamarnya.
T_T

Buru2 saya susul ke kamarnya. Tepat di depan pintu, saya bicara setengah teriak, "MAS, OPI NGOMPOL. TOLONG DIAMBIL YAA....". Baru deh ayahnya keluar dan langsung ke kamar saya. "Duuuh, ngompol yaa. Nggak dikasih perlak sih", katanya.

cuaapeee deeeeee >_<

Setelah dia dievakuasi, saya cuma bisa bengong. 'Hasil karya'-nya sekarang udah seluas Indonesia Raya. Nggak sempat diantisipasi biar nggak meluas.

hiks...
malem ini saya mesti tidur dimanaaa ?

T_T


Wednesday, July 25, 2007

Menua di Bandara

Tanggal 21 dan 23 kemarin, saya benar-benar tau rasanya 'menua di bandara'.

Dari 4 penerbangan, 3 diantaranya saya menggunakan jasa Lion Air yang semuanya rata-rata delayed 1 jam. Saya nggak keberatan kalau keterlambatan itu memang disebabkan cuaca buruk, atau adanya pengecekan ulang demi keselamatan penumpang. Tapi mbok ya jangan 'telat every flight' gitu.

Bayangkan betapa penatnya menunggu di bandara. Tapi setelah berjam-jam ditunggu, yang muncul hanya pengumuman keterlambatan dengan alasan yang nggak jelas pula.

Tanggal 21

Perjalanan Surabaya-Jakarta saya tempuh menggunakan jasa maskapai Garuda Indonesia. Memang, ada harga ada rupa. On time, kabin bersih, seat nyaman, flight attendants ramah, peragaan penggunaan alat2 keselamatan melalui layar video yang ada diatas seat masing2 dengan kalimat yang jelas, smooth take-off and landing.

Andai jari tangan saya jempol semua, Garuda bakal dapet 'ten thumbs up' dari saya. Kalo perlu twelve, sekalian jempol kaki.

Pesawat take-off dari Juanda jam 7 pagi dan landing di Cengakareng jam 8 pagi, sesuai jadwal.

Karena flight ke Palembang baru jam 1 siang nanti, saya dan temen saya yang sudah nuggu di bandara ngobrol-ngobrol dulu sekalian makan di sana. Ya, saya 5 jam nunggu flight berikutnya. Proses penuaan dini di bandara sudah dimulai.

Jam 12 kami sudah di ruang tunggu penerbangan. Tapi penantian kami di ruang tunggu selama satu jam itu (sambil ketiduran, karena memang kurang tidur) ternyata hanya untuk mendapat pengumuman penundaan penerbangan dari pihak Lion Air. (I want my 1-hour life back!)

Jam 2 siang kami boarding dan baru sampai di Palembang jam 3 seperempat sore, terlambat sekitar satu jam lebih dari yang dijadwalkan. Mungkin keterlambatan boarding tadi disebabkan juga oleh buruknya cuaca di Palembang saat itu.

Komentar temen saya waktu landing di Palembang, "You call that a landing? Much like an emergency landing for me."

Tanggal 23

Sesuai jadwal di tiket yang saya pegang, flight dari Palembang ke Jakarta seharusnya jam 2 siang. Karena itu jam setengah satu kami sudah berangkat ke bandara dan siap di ruang tunggu jam 1 siang.

Tapi lagi-lagi pengumuman keterlambatan penerbangan dari pihak Lion Air membuat hidup saya terbuang sia-sia di bandara. Well, paling nggak bandara ini punya smoking area dengan view yang bagus.

Jam 4 sore pesawat baru landing di Cengkareng. Terlambat lagi sekitar satu jam dari yang dijadwalkan. (hey cute lion, you owe me about 3-hours of my life now)

Penerbangan ke Surabaya masih jam 19.30. Mau gimana lagi selain nunggu? Jam 6 temen saya pamit pulang dan saya mulai check-in untuk ikut flight selajutnya.

Ruang tunggu sudah padat. Perasaan saya nggak enak, sepertinya mereka adalah penumpang harusnya sudah berangkat dari tadi. Dan benar saja, mereka baru boarding jam setengah delapan, sementara flight saya kena delay lagi. Jam 10 malem, pesawat baru landing di Juanda.

Saking capeknya, rasanya udah nggak kuat lagi untuk menggerutu.

Saya jadi ingat pertanyaan temen saya di Bandara tadi sore, "Menurutmu, maskapai penerbangan itu seharusnya mementingkan safety atau comfort?"

Saya jawab, "Dua-duanya dong. Percuma kan kalo nyaman tapi nggak aman? Tapi aman juga harus tetap membuat nyaman. Bagaimana penumpang bisa merasa aman kalau penerbangannya nggak nyaman?"

Nyaman yang saya maksud juga termasuk 'no delay'.

Yah, mungkin 'Delay is Our Feature' sudah jadi motto mereka yang baru.

Dan saya menua di bandara.

Wednesday, July 18, 2007

Monday, July 16, 2007

janganbugildepankamera

Rupanya sudah lumayan banyak yang gerah dengan perilaku remaja Indonesia yang mudah sekali tampil 'polos' di depan kamera.

Beberapa waktu yang lalu komunitas Video Film Mania, TV Lab Communications dan Komunitas Penulis Tangguh mencanangkan kampanye di internet sebagai bentuk keprihatinan dan ketidaksetujuan fenomena ini. Sebuah ikrar diucapkan di sebuah acara diskusi berasama FISIKOM UPN Jogjakarta sebagai awal dari gerakan kampanye tersebut.

Berikut adalah petikannya.

DEMI MASA DEPAN KITA DAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK
KAMI BERJANJI
TIDAK AKAN BUGIL DI DEPAN KAMERA!

Dan berikut adalah poster resmi dari gerakan tersebut.



Namun coba simak petikan yang saya ambil dari situs aslinya berikut ini.
Disinyalir terdapat 500 lebih cuplikan film porno yang menggambarkan hubungan sex orang-orang Indonesia yang dibuat dengan menggunakan Handphone dan Video Kamera. 90% adegan cuplikan film porno dilakukan oleh anak muda SMA dan Mahasiswa. 8%nya berasal dari rekaman prostitusi, para pejabat negara dan pemerintah (DPR dan Pegawai Negeri). 2%nya adalah cuplikan kamera pengintai yang mengambil gambar para wanita-wanita muda yang sedang bugil tanpa sadar di toilet ataupun di kamar hotel.

Fokus kampanye ini memang lebih kepada anak muda Indonesia (remaja/pelajar/mahasiswa). Tapi sebagaimana kita tahu (dan dijelaskan juga di atas), oknum pejabat negara kita juga memberikan sumbangsih terhadap fenomena ini.

Karena itu, makin adil rasanya kalau kampanye ini sedikit diperluas dengan poster dibawah:



Ya, kita (nggak mungkin cuma saya, kan?) memang menjadi konsumen 'produk-produk lokal' tersebut. Tapi sepertinya memang sudah waktunya disudahi, demi menjaga kehormatan kaum wanita Indonesia.

Saya Aneh?

Case I : MotoGP

Hampir semua orang yang saya kenal suka ngikutin (atau paling nggak, nonton) MotoGP.

Ada seseorang (ehm..) yang waktu itu saya SMS, secara memang sudah lama pengen ngajak ngobrol,
"Malem, lagi ngapain?"
Dia jawab,
"Malem juga. Ini lagi nonton MotoGP".
Langsung ilfil. SMS cuma sampe situ.

Di kantor mayoritas juga suka, termasuk rekan sebelah meja dan satu-satunya programmer cewek di kantor saya ini. Tempo hari malah banyak yang milih nonton MotoGP daripada ikutan olahraga bersama yang diadain sama kantor. Bahkan ada juga teman yang bela-belain ngerekam pakai tipi USB.

And this very night, mbak ini tiba2 nyeletuk di tengah2 chatting,
"eh gum td liat moto gp?"
Spontan saya jawab,
"ndak suka motogp"

Saya aneh ya?

Case II : Sepak Bola

Hampir semua orang yang saya kenal suka ngikutin (atau paling nggak, nonton) sepak bola.
(hmm.. saya pernah nulis kalimat seperti ini dimana ya?)

Termasuk seseorang yang saya sebutin pertama diatas ^^; dan mayoritas orang-orang di kantor.

Dari dulu sampai sekarang, bisa dibilang saya satu-satunya yang ndak suka nonton bola, ndak suka baca halaman khusus olahraga di koran (yang mayoritas isinya sepak bola), ndak suka main bola, ndak suka main Winning Eleven, CM dan berbagai computer game tentang bola lainnya.

Dan sebagai seseorang yang tinggal di kota yang kental aroma sepak bolanya, saya tetap nggak ada gereget tuh sama sepak bola.

Saya aneh ya?

Case III : TV

Hampir semua orang yang saya kenal suka nonton tipi.
(yakin deh, saya pernah bikin kalimat seperti ini)

Seseorang yang saya sebutin pertama? Ndak tau :p

Tapi yang jelas, mayoritas orang2 di kantor iya. Lebih lagi kalau sudah ganti shift malam. Tipi seperti barang sakral yang harus terus dinyalain untuk menjaga kesuciannya. Padahal belum tentu juga diliat. No offense.

Saya terganggu sekali kalau waktu kerja ada tipi yang nyala di dekat saya (terlebih lagi, bersuara). Makanya dulu sempat sewot waktu disuruh pindah dari ruang sebelah (yang ayem tanpa tipi) ke ruang tengah (tempat barang sakral itu bersemayam). Berlebihan? Mungkin, buat sebagian orang. Buat saya, nggak.

Bisa jadi hal ini muncul akibat antipati saya terhadap tayangan2 tipi yang semakin jauh dari kesan bermutu. Seperti.. ah, saya sudah terlalu sering nyebutinnya.

Yah, memang ndak sepenuhnya benci tipi, karena tetap saja ada beberapa tayangan menarik yang layak tonton. Hanya saja saya tetap akan memilih alternatif hiburan dan sumber informasi lain kalau memang tersedia.

Saya aneh, ya?

Sunday, July 15, 2007

WAPPushSender Released

Yak. Akhirnya, setelah berkali2 project saya corrupt gara2 leptop hang, WAPPushSender release pertama launch juga kemarin (Sabtu, 14 Juli 07).

Belum 100%, tapi blast perdana sukses dilakukan ke customer, dengan rincian 19 nomer Indosat, 54 nomer XL, dan 546 nomer Telkomsel.

Total waktu untuk blast WAP Push SMS ke semua nomer tersebut kurang lebih 2 jam 10 menit. Lumayan lama dan bikin saya nggak bisa ngapa-ngapain selama itu. Soalnya takut aja kalo tiba-tiba hang (lagi) dan corrupt (lagi).

Tapi untuk selanjutnya, aplikasi ini akan dijalankan dari PC, yang jarang hang, dengan OS yang original pula. Jadi nggak akan ganggu aktifitas saya di leptop yang gemar hang ini.

Thanks to Mas Ady untuk prototipe perdananya, Ferdhie yang banyak kasih masukan, Tim CS yang udah sering direpotin, dan Pak Manajer IT yang nggak marahin saya walaupun product deliverynya telat, hihihi ^^

Wednesday, July 4, 2007

WAP Push Sender Progress 20070704

--------------------------
Sunday, July 04, 2007
--------------------------
Hancur!!
Gara2 leptop hang, project saya corrupted, hilang semua.
Dan backup terakhir adalah project siang tadi.
Padahal banyak modifikasi yang sudah saya bikin.

Sentimen!!
Mentang2 leptop saya kreditan, ya?!
Padahal kan tinggal 2 kali angsuran.

Sekarang mesti ngulang lagi.
Capeee deeeeeeeeee............!!!!!!!!!!!!!!

next :
dhus!! mbaleni maneh!!!!



(pic: squash that bug, by obscure)

Sunday, July 1, 2007

WAP Push Sender Progress 20070701

--------------------------
Sunday, July 01, 2007
--------------------------

Current project :
F:\KL\WAP Push Sender_rev01

Current setting (hopefully T_T) works fine
if the 'nyanthol' phenomenon still occurs, simply reset the device >:)

next :

- SINGLE MODE : send msg using PDU

Tuesday, June 26, 2007

Anda Berminat?



Kesempatan memiliki 'Sang Ahli' di rumah Anda sendiri.
Berminat?

Friday, June 22, 2007

Kathok

K : Kathok

K2 : Kathok Kolor

K3 : Kathok Kolor Kombor

K4 : Kathok Kolor Kombor Komprang

K1000 : Kathok Kolor Kombor Komprang Kelir Kuning-e Kang Karyono Kenyut Kali Kimbal Kimbul Kimbal Kimbul Kimbal Kimbul ..........

Diare

Apa yang Anda lakukan saat Anda lapar? Pastinya makan dong.

Kalau di rumah sedang nggak ada makanan (bahkan persediaan mie instan pun habis)? Beli makan di luar, umumnya.

Jam 2 pagi? Sementara perut yang melilit membuat anda tidak bisa tidur.

Anda punya beberapa pilihan :
1. Beli nasi goreng, yang umumnya memang adanya jam segitu. (tapi saya sih bosen)
2. Beli mie instan di warungnya Eny, yang memang buka sampai pagi. (tapi saya sih bosen)
3. Ke pasar subuh, yang (katanya) harga seporsi lebih mahal dari paket nasinya MacD. (saya sih males)
4. Atau sekalian ke MacD drive thru aja, yang emang buka 24 jam. (hmmm.....)

Poin ke 4 itu saran dari mbak ini saat kita chatting tengah malam tempo hari. Bayangan ayam goreng krispi dan nasi panas terus saja muncul di benak saya. Delivery? Saya lagi nggak pegang cash, maklum tengah bulan. Tapi akhirnya berangkat juga, meski harus membobol ATM dulu.

Oke, enak banget ternyata makan di MacD saat kelaparan kritis. Setengah 4 pulang kekenyangan.

Tapi bangun paginya, perut saya terasa nggak beres. Bahkan sarapan pun nggak tuntas. Ternyata saya sempat masuk angin dalam perjalanan ke MacD tadi malam. Udara di Malang memang sedang dingin-dinginnya, terlebih saat malam/dini hari.

Siksaan ini berlanjut hingga hari berikutnya. Saya diare. Kepala pusing, perut mual, BAB nggak normal. Bahkan sempat tidur di kantor karena nggak kuat kerja. SMS ke dokter cantik, tapi nggak dibales.

Yang saya tau sih, diare itu disebabkan oleh meningkatnya populasi bakteri merugikan di dalam perut. Karena itu populasi mereka harus dikendalikan. Beberapa botol Yakult per hari ternyata lumayan membantu.

Sekarang sudah mendingan. Masih mual, tapi sudah nggak diare.

Jadi, sodara-sodara. Moral of the storynya adalah :
tidurlah sebelum lapar.

Budi

Saya akui bahwa dari segi judul, postingan kali ini ada kemiripan dengan salah satu postingannya mas ini, tapi walaupun demikian sama sekali tidak berusaha beranalogi seperti postingan tersebut.

Masih ingat jaman SD dulu, kan? Di hampir semua text book, yang jadi tokoh utamanya adalah si Budi ini (Amir juga, kalau Anda masih ingat). Beberapa memorable quote yang saya yakin Anda pasti sangat familiar adalah :
- Ini Budi;
- Ini ibu Budi;
- Ini ayah Budi;
- Ini Wati, adik Budi;
- dan so on...
Seingat saya, ibunya si Budi namanya Ani, ayahnya adalah Hasan (CMIIW). Iwan adalah adik Budi yang paling kecil. Sedangkan Amir adalah figuran yang cukup sering muncul di cerita si Budi.

Dari dulu hingga sekarang banyak pertanyaan (yang mungkin seharusnya tidak perlu dipertanyakan) muncul dalam benak saya mengenai fenomena si Budi ini. Salah satunya adalah : Kenapa harus 'Budi'? Berusaha memilih nama yang 'Indonesia banget'?

Dan seakan-akan si Budi menjadi tokoh imajiner idola saat itu, dia tidak hanya muncul pada pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pada pelajaran lain yang memiliki soal cerita. Lengkap dengan tokoh keluarga dan (kadang juga) figurannya.

Pelajaran matematika, misalnya.
"Budi mempunyai 3 buah apel. Ani dan Iwan masing-masing mempunyai 2 buah apel. Berapa total buah apel yang mereka miliki?"
(Jawaban saya sih, nol. Karena eh karena, mereka lari gara-gara ketahuan nyolong apel, dan apelnya lupa mereka bawa.)

Saya jadi curiga bahwa keluarga ini bukan sekedar imajiner. Bisa jadi ada orang Balai Pustaka (penerbit buku-buku wajib saat itu) yang sengaja memunculkan keluarganya di sini. Karena saya pasti akan melakukan hal yang sama apabila saya jadi orang itu. (kapan lagi nama 'GuM' bisa muncul di text book?)

Lucunya, saat itu saya selalu berpikir bahwa si Budi ini seumuran dengan saya. Karena saat saya kelas 1 SD, Budi juga kelas 1 SD. Saat saya kelas 2 SD, Budi juga kelas 2 SD. Begitu seterusnya. Namun si Budi masih juga muncul di buku-buku adik kelas saya. Dan saat itu muncul pertanyaan bodoh khas anak kecil, "Si Budi ini sebenernya kelas berapa sih? Apa sempat nggak naik kelas?"

Sekarang pamor si Budi sepertinya sudah luntur, digantikan oleh Amir, Evi, Nina, Wiwin, Yayuk, Tini, Kartolo.... *halah*

Kalimat contoh yang digunakan saat ini pun sudah mengandung unsur-unsur SPOK, dan memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik. Kalimat-kalimat prematur semacam 'Ini Budi' atau 'Ini ibu Budi' sudah mulai ditinggalkan. Begitu juga dengan nama-nama yang sudah over-exposed macam si Budi.

Ah, kasihan si Budi....

Ngomon-ngomong, si Budi kuliah di mana ya?